Kamis, 09 September 2010

Lebaran di Kairo, Didaulat Khotbah Idul Fitri

ALHAMDULILLAHI rabbilalamin. Akhirnya, selesailah ekspedisi spiritual Jawa Pos Jelajah Sungai Nil. Dari tachometer mobil yang kami gunakan selama sebulan, kami tahu bahwa ekspedisi ini telah menyusuri jarak 4.798 km, saat sampai di Alexandria. Jarak itu kami tempuh sejak berangkat dari Kairo ke Abu Simbel, lantas menyusuri Sungai Nil, menuju muara, dan meneruskan perjalanan ke Gurun Sinai. Maka, sesampai di Kairo nanti, perjalanan kami telah menempuh jarak lebih dari 5.000 km.

Kami serasa baru keluar dari mimpi panjang berburu hikmah ke masa silam sambil beriktikaf Ramadan sepanjang bulan. Kini kami bersiap menerapkan segala hikmah itu untuk menghadapi realitas kehidupan. Tepatnya, setelah belajar dari berbagai peristiwa di sekitar, sebagaimana disitir Alquran: Banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lewati, sayang mereka tidak menghiraukannya (QS 12:105).

Lega rasanya bisa menuntaskan tafakur panjang ini. Berpuluh hikmah kami dapat selama bulan suci yang memang penuh hikmah ini. Ramadan benar-benar bulan membaca dan bertafakur bagi umat Islam. Meskipun, tidak sedikit yang justru menjadikan Ramadan sebagai bulan menurunnya produktivitas. Padahal, mestinya Ramadan jadi ajang untuk berlatih meningkatkan produktivitas.

Ada sebuah pemahaman yang perlu dikaji ulang tentang latar belakang turunnya perintah berpuasa Ramadan. Kebanyakan di antara kita berpendapat bahwa perintah berpuasa Ramadan turun karena dua alasan. Yakni, supaya menjadi sehat dan lebih bertakwa. Saya rasa, itu kurang tepat.

Sesungguhnya, kalau kita lihat redaksinya, dua hal tersebut bukan penyebab turunnya perintah berpuasa, melainkan akibat. Yakni, agar sehat dan bertakwa. Kata "agar" tentu saja menunjukkan dua hal tersebut sebagai akibat puasa. Barang siapa berpuasa dengan baik, akibatnya dia memperoleh kualitas hidup yang lebih sehat dan berperilaku lebih terkendali -bertakwa.

Penyebab turunnya perintah puasa Ramadan ternyata dikaitkan oleh Allah dengan satu peristiwa penting dalam bulan suci itu. Penjelasannya ada dalam QS 2:185. Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia... Karena itu, barang siapa di antara kalian berada di bulan itu, hendaklah dia berpuasa di dalamnya...

Jadi, perintah berpuasa kala Ramadan sebenarnya disebabkan turunnya Alquran sebagai petunjuk kehidupan. Maka, umat Islam diperintahkan berpuasa. Untuk apa? Supaya umat Islam mempelajari banyak hal dalam kitab penuh hikmah itu sambil menyucikan diri, kemudian memperoleh petunjuk. Sebab, kandungan Alquran memang hanya bisa dipahami dengan baik oleh orang-orang yang berproses menyucikan diri. Di antaranya, para pelaku puasa dalam arti yang sesungguhnya.

Maka, sungguh salah besar orang yang berpuasa tanpa mengkaji ayat-ayat Alquran serta hanya bertahan untuk sekadar tidak makan dan minum atau mencegah diri dari hal-hal yang membatalkannya sampai matahari tenggelam. Ramadan adalah bulan produktif yang disediakan oleh Allah untuk belajar dan berkarya. Dengan begitu, diharapkan kita memperoleh hikmah dari ilmu-ilmu Allah yang dihamparkan di sekitar kita.

Hasilnya, keluar dari Ramadan, kita menjadi orang yang lebih bertakwa: terkendali dan bijaksana. Itulah alasan di akhir Ramadan Allah menurunkan Lailatul Qadar. Kaitannya menjadi sangat jelas. Perintah puasa disebabkan turunnya Alquran. Karena itu, orang-orang yang berpuasa dengan baik akan memperoleh hikmah Alquran pada akhir puasa. Tepatnya, pada suatu malam yang mulia dan penuh hikmah.

Allah menganugerahkan al hikmah (kepahaman yang mendalam) kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang dianugerahi al hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang berakal yang dapat mengambil pelajaran (QS 2:269).

Kami bersyukur, dalam Ramadan ini kami bisa belajar banyak dari berbagai peristiwa yang terekam di sepanjang Sungai Nil. Sebuah drama panjang selama ribuan tahun yang Allah abadikan dalam berbagai artefak sejarah yang sangat berharga. Juga, dalam kitab-kitab suci. Semua itu dihamparkan untuk menjadi pelajaran dan bahan kajian agar generasi kemudian menjadi lebih baik.

Sesungguhnya, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah dan jauhilah yang selain Dia." Maka, di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya yang telah pasti kesesatan baginya. Maka, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang tidak mempercayai (QS 16:36).

Itu di antara berita-berita penting tentang yang gaib, yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka, bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik ada bagi orang-orang yang bertakwa (QS 11:49).

Akhirnya, saya mengucapkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah, Sang Maha Berilmu, atas segala karunia dan rahmat-Nya. Mudah-mudahan Ramadan kali ini adalah Ramadan yang bertabur hikmah, yang bisa meningkatkan amal ibadah kita dalam mendekatkan diri kepada-Nya.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jawa Pos yang telah memberikan ruang untuk kajian Ramadan bagi umat yang haus hikmah. Juga, anggota tim Ekspedisi Sungai Nil. Terima kasih atas kerja keras dan ketulusannya menggali hikmah bersama. Saya tidak tahu, apakah Ramadan tahun depan kita bisa bertemu lagi untuk belajar hikmah seperti ini. Allahu a'lam...

Besok saya merayakan Idul Fitri bersama masyarakat Indonesia di Kairo. Ribuan orang Indonesia dijadwalkan beramah tamah di Masjid As Salam, Hay el Ashir, atas undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Sebelum itu, masyarakat Indonesia dan duta besar RI beserta seluruh staf menghelat salat Id. Saya didaulat menjadi khatib.

Mudah-mudahan Allah tetap memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada kita semua. Keluar dari Ramadan, semoga kita menjadi orang yang lebih bertakwa.

Selamat Idul Fitri 1431 H. Kami mohon maaf lahir dan batin. (habis/c11/ari)

JELAJAH SUNGAI NIL by AGUS MUSTOFA
JAWA POS, 9 SEPTEMBER 2010
Source : http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=showpage&kat=1&subkat=53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar